ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PADA UMKM ES NONA (STUDI PADA ES NONA FENDI DI TANJUNG BUGIS)

  • Dini Nur Indah Sari Politeknik Negeri Sambas
  • EE Zurmansyah Politeknik Negeri Sambas
  • Lailatul Mukaromah Politeknik Negeri Sambas
Keywords: Break Even Point, Margin Kontribusi, Margin Of Safety, Perencanaan Laba, UMKM

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis break even point pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) es nona fendi dengan menggunakan data primer yaitu wawancara dan observasi. Titik impas (break even point) adalah titik di mana suatu perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis data menggunakan rumus break even point, margin kontribusi, margin of safety, serta perencanaan laba. Hasil penelitian diketahui penjualan dan produksi es nona telah mencapai BEP, hal tersebut dapat diketahui karena penjualan dan produksi es nona dalam unit lebih besar dari BEP, BEP unit bulan januari-mei sebesar 2.575 unit BEP unit bulan juni-desember sebesar 2.007 unit. Margin kontribusi diketahui dapat menutupi biaya tetap sehingga memperoleh laba bersih untuk bulan januari sebesar Rp6.179.813, laba bersih bulan februari Rp8.060.313, laba bersih bulan maret Rp3.799.313, laba bersih bulan mei Rp15.995.313, laba bersih bulan juni Rp18.788.813, laba bersih bulan juli Rp15.614.813, laba bersih bulan agustus Rp10.353.813, laba bersih bulan september Rp9.166.813, laba bersih bulan oktober Rp4.212.313, laba bersih bulan november Rp8.973.313, dan laba bersih bulan desember Rp8.973.313. TingkatĀ  margin of safety diketahui usaha dapat mengalami penurunan yang masih wajar sehingga tidak menderita kerugian setinggi-tingginya untuk bulan januari sebesar 47,58%, bulan februari 54,21%, bulan maret 35,81%, bulan mei 70,14%, bulan juni 77,97%, bulan juli 74,62%, bulan agustusĀ  66,10%, bulan september 63,32%, bulan oktober 44,24%, bulan november 62,83%, dan bulan desember 62,83%. Perencanaan laba untuk tahun berikutnya ditargetkan kenaikan penjualan sebesar 10% dari tahun 2023. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pemilik usaha dalam rencananya untuk membuka cabang.

Published
2024-11-22